obrolan malam minggu (2)
obrolan malam minggu dengan bapak mertua (bapak), sepupu dan saya tentang beragam topik dan tema yang kemudian mengerucut pada sebuah tema yakni hidup dan kehidupan. tema hidup dan kehidupan umumnya akan membahas tentang pekerjaan ataupun peluang bisnis. (postingan sebelumnya)
Sepupu saya berusaha untuk memberikan “pencerahan” tanpa bermaksud menggurui, melalui pandangan-pandangan keagamaan, kerja keras dan tidak mengharapkan sesuatu yang besar dengan cara mudah. dengan beberapa pandangan keagamaan yang yang menggambarkan dimana bila kita menginginkan kekayaan yang melimpah mesti dengan kerja keras (kerja keras sampai ajal dan setelah itu kekayaan kita di perebutkan oleh keluarga yang ditinggal seperti yang dialami Ade Namnung alm)
yang menarik dari obrolan ini buat saya adalah pencerahan dari sepupu dan bapak saya. yang tujuan awalnya adalah untuk memberi pandangan-pandangan akan resiko investasi, berubah jadi cerita pengalaman sepritual antara sepupu dengan bapak. saya yang tadinya sudah mengantuk lantaran sudah tahu bapak tidak bakalan terboyahkan oleh apapun untuk re invest mendadak jadi kinclong buat menyimak cerita pengalaman dan petuah spiritual.
dimulai dari sepupu tentang konsep ketuhanan. dengan konsep kosong, bagaimana wujud tuhan dalam hindu disebut Hyang Widhi Wasa, konsep kosong ini menggambarkan betapa besar Nya Tuhan yang menyelimuti dunia ini. dalam konsep hindu dijabarkan bahwa tiada ruang yang tidak bisa di jangkau olehNya. bahkan Hyang Widhi bersemanyam dalam diri tiap mahluk hidup yang disebut atman (jiwa) yang mana dalam konsep hindu atman merupakan percikan suci dari Hyang Widhi Wasa. hal ini bisa saya sendiri rasakan saat berbohong misalnya, ada sebuah bisikan yang menyatakan bahwa “kamu telah berbohong” yang saya yakini ini adalah bisikan dari atman (percikan suci Hyang Widhi Wasa). konsep kosong ini masih bisa saya pahami, berlanjut kemudian ke konsep kekuatan pikiran. konsep saya pernah baca dengan pikiran kita bisa mengendalikan seluruh berak tuh ini, dengan pikiran penyakit bisa hinggap dalam tubuh, dengan pikiran penyakit enggan hinggap (dengan pikiran santet mudah menyerang, dengan pikiran santet mental …hehehehe ini tambahan saya aja…)
konsep inipun sangat amat menarik bagi saya, konsep ini memaparkan bagaimana kekuatan pikiran bermanfaat untuk kepentingan positif dalam hidup kita. dengan pengembangan pikiran positif kita akan hidup dengan lebih baik dari sebelumnya, berfikir positif akan mendatangkan kebahagiaan untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. konsep ini membuat saya tambah semangat untuk menyimak lebih jauh.
tiba-tiba sepupu saya bertanya ke bapak “menurut bapak rumput itu bisa bergoyang-goyang sendiri atau rumput bergoyang karena ada angin atau bagaimana???” “kalau menurut bapak sih rumput bergoyang karena tertempa angin” jawab bapak saya pun setuju dengan bapak. namun sepupu menyatakan bahwa rumput tersebut bergoyang lantaran pikiran kita yang menyatakan rumput tersebut bergoyang-goyang, waw …. bapak bengong dan menyatakan kalau seperti itu terus terang bapak tidak bisa menerima secara nalar. jika kembali ke konsep kekuatan pikiran menurut saya hal tersebut masuk akal kenapa? jika pikiran kita menyatakan bahwa benda tersebut bergoyang, indria pengelihatan akan memproyeksikan benda tersebut bergoyang (konsep terbalik). diskusi dan obrolan terhenti sejenak saat hujan turun dengan deras dan memukul dengan keras seng atap rumah hingga menimbulkan suara yang sangat gaduh, sesaat kemudian hujan sedikit mereda dan obrolan pun berpindah topik dengan cepatnya.
kini giliran bapak yang menjadi nara sumber …. (saya lanjutkan ke postingan berikutnya saja ya …. )
salam,
Made Artha