liat motor udah kagak ubahnya lumpur berjalan, akhirnya tersentuh juga hati ini untuk mencucinya. rencana pulang kerja mau cuci sendiri dah kasihan motr pemberian kaki (alm) masak ndak dirawat sama sekali. pulang kerja rencana di ubah cari pencucian motor aja dah, skalian disemprot kotoran yang nempel biaer bersih skalian, itung2 bagi2 rejeki dah 🙂

deket rumah kontrakan ada pencucian motor dan baru buka, sempat ngobrol ama bapak dari pemiliknya. “silahkan duduk” sapa seorang bapak sambil membawakan kursi berwarna merah. “ini anak2 mau buka pencucian motor, itung2 biar ada kegiatan sepulang dari sekolah dan kuliah, dari pada keluyuran kagak karuan” lanjutnya, “wah bagus itu pak” komentar saya.

terlihat sebuah motor telah selesai di kerjakan, semua perlengkapan yang sebelumnya +dikeluarkan dari bagasi motor di kembalikan ketempatnya. disni kelihatan banget klo mereka belum terbiasa melayani pelanggan, ibu pemilik kendaraan bertanya akan kunci motornya malah pada kelimpungan dan malah ketawa ngelihat temannya kebingungan lantaran tidak tahu apa yang dicari, padahal kunci motor tergantung dekat dengan dirinnya

setelah ibu tersebut bayar dan berlalu, motor saya dapat giliran. sesaat kemudian ibu yang mencucikan motor datang dengan wajah tidak sedap sambil nanyakan cairan pendingin kendaraannya yang tercecer. setelah mendapatkan apa yang dimaksud ibu tadi berkata “kerjaanmu kagak bagus” waw .. sebuah testimoni yang tidak mengenakan terlepas dari iru semua saya tetap salut dengan mereka, yang mau bekerja tidak hanya mengengadahkan tangan pada orang tua, mau berusaha sendiri untuk mendapatkan uang dengan menjadi tukang cuci kendaraan.