jalanan nih milik siapa
tumben masuk kekantor hari ini agak siang tidak seperti biasanya, dan melewati jalur yang biasa dilalui dari rumah ke Sudirman melewati Teuku Umar denpasar sih sudah hal biasa padat merayap apalagi mendekati rumah sakit kasih ibu, namun tetap masuk kategori lancar. Masuk bunderan dan mengarah ke jalan pulau Kawe menuju Rumah sakit sanglah mulai lagi terjadi kepadatan, disamping jalannya yang tergolong kecil, jalur ini termasuk jalur padat di tambah banyak mobil yang istirahat siang parkir di beberapa ruas jalan terutama deket dengan rumah makan.
masuk jalur ini bila saya melihat kepadatan seperti ini, biasanya balik kembali ke jalur Teuku Umar cari alternatif lain, namun hari ini tidak berbalik malahan tetap bertahan dijalur dan mengikuti arus yang terkadang tersendat cukup lama. Lagi-lagi saya berguman, “kenapa sih musti parkir di lokasi ini” ketuika melihat sebuah mobil dengan santainya beristirahat di sebelah lapangan tenis Sanglah. Saya hanya berfikir bagaimana kalau ada ambulan membawa pasien yang perlu penanganan segera, mengingat jalur ini adalah jalur ambulan rumah sakit.
Lepas dari kemacetan di jalur menuju rumah sakit sanglah amatlah lengang sehingga mendekati rs sanglah sangatlah mudah, namun kejadian lagi di depan unud terjadi kemacetan yang cukup parah. saya menduga kemacetan ini diakibatkan jalur jalan yang sebenarnya lebar, satu jalur sudah dibagi dengan untuk dipergunakan buat parkir, dan siang ini jalur seberang juga dipake parkir. duh… aduh… Kembali saya membayangkan kalau ada seseorang yang memerlukan pertolongan segera mungkin bisa tidak tertolong.
Dari kejadian ini saya belajar, dan seandainya juga pemilik mobil yang parkir itu mau belajar bahwa parkir di lokasi yang tidak tepat bisa mengakibatkan kemacetan yang seharusnya tidak terjadi di jalur mobil Ambulan rumah sakit.
postingan terjadwal ini ditulis tgl 31 Mei 2010 ini hanya opini pribadi karena kekawatiran akan situasi jalur sekitar rumah sakit sanglah yang sangat padat dan semoga tidak separah kekawatiran saya